Breaking News

Mantan Kepala Desa Tellumpoccoe Dua Periode Muhammad Saleh, bertindak Premanisme terhadap Istri Wartawan


SIDIK KASUS – MAROS – Sulsel. Kejadian yang tidak menyenangkan menimpa salah satu Pers Perempuan yang merupakan istri dari Kaperwil Sidik Kasus bernama Fitri. Menurut keterangannya, kejadiannya sekitar pukul 13.30 wita pada hari Rabu tanggal 23 Oktober lokasi kejadian di Kantor Desa Tellumpoccoe Kecamatan Marusu Kabupaten Maros. Saat itu Muhammad Saleh masuk dalam kantor Desa Tellumpoccoe dan berbicara dengan dua orang Staf desa bernama Abdullah dan Zainuddin. Saleh memprotes kenapa Petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara) Desa Tellumpoccoe memasang Baliho di sekitaran Jalan Desa Tellumpoccoe, menurutnya itu pelanggaran. 

Fitri yang saat itu Piket sebagai Anggota PPS ditanya langsung oleh saleh kenapa memasang Baliho, lalu fitri menjawab kalau baliho itu merupakan APK (Alat Peraga Kampanye) dari KPU Kabupaten untuk dipasang sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten. Pemasangan APK ini diawasi langsung oleh Panwas Kelurahan/Desa. Serah terima APK dari PPK ke PPS juga disaksikan langsung oleh Pengawas Kecamatan. 

“Saya sebagai dari Penyelenggara Pilkada serentak tingkat Desa hanya melakukam himbauan dari Penyelenggara tingkat Kabupaten dan saya yakin hal ini sudah diatur dalam UU KPU. Jika mau protes silahkan menghadap langsung ke kantor KPU Kabupaten, karena percuma saya jelaskan tidak akan anda terima.”Timpal Fitri.

Situasi semakin memanas ketika salah dengan nada membentak memaki-maki Fitri di depan tiga orang staf desa dan satu orang anggota PPS lainnya, kedua anaknya fitri juga menyaksikan bagaimana Saleh menghina dan menjatuhkan Fitri sebagai anggota PPS dan menfitnah jika KPU memihak salah satu Paslon. 

Tidak terima mendapat perlakuan seperti itu, maka fitri berinisatif untuk mengambil gambar Saleh agar diteruskan Protesnya ke KPU Kabupaten. Tapi ketika Fitri akan mengambil gambar, handphone Fitri langsung dikibaskan oleh Saleh sehingga menyebabkan HP tersebut jatuh ke lantai. Staf kantor desa yang menyaksikan kejadian tersebut, hanya menyuruh fitri diam dan membiarkan Saleh seenaknya membentak Fitri. 

“PPS Desa Tellumpoccoe adalah bagian dari KPU dan sudah semestinya saya menjaga nama baik KPU jika ada orang yang seenak mulutnya menuduh KPU berbuat tidak adil”tegas Fitri. 

Namun Saleh tetap ngotot menuduh PPS hingga tingkat KPU memihak dengan salah satu Paslon Calon Bupati dan wakil Bupati. Saleh mengakui bahwa dirinya adalah pendukung garis keras Kolom Kosong, makanya saleh sangat marah ketika PPS memasang APK Paslon No.2

Pertengkaran mulai reda, ketika Kepala Desa Tellumpoccoe datang dan mengobrol dengan Saleh, yang merupakan mantan kepala Desa Tellumpoccoe.

Selang beberapa menit kemudian Saleh meminta Maaf kepada Fitri atas perlakuan dan tindakannya. 

Hal ini diketahui oleh Abdullah, Kaperwil Sidik Kasus sehari setelah kejadian. Karena celotehan dari kedua anaknya, sehingga Abdullah tidak menerima perlakuan dan tindakan Saleh meski telah minta maaf kepada Istrinya. 

“Minta Maaf boleh saja, tapi saya tidak menerima istri saya diperlakukan seperti itu dengan seenaknya mulut dan tindakannya”Tutur Abdullah. 

Hingga berita ini diterbitkan, Abdullah mencari tahu tentang Saleh ini dan meminta nomor untuk bisa menghubungi Saleh ini, tapi tidak ada yang berani memberikan. 

Tim Media : Sidik Kasus.
© Copyright 2022 - sidikkasus.com