Breaking News

Aliansi Mahasiswa Universitas Bosowa Tuntut DPRD Sulsel: "Kami Datang Bukan untuk Didengar Separuh


Sidik Kasus - Makassar - SulSel - 2 Mei 2025 — Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), ratusan mahasiswa Universitas Bosowa Makassar turun ke jalan dalam satu barisan kolektif, menyuarakan keresahan di depan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka menuntut penghormatan terhadap aspirasi yang dibawa secara bersama-sama, bukan dibatasi oleh prosedur yang menyaring suara.

Aksi ini dipimpin oleh Andrew, Jenderal Lapangan sekaligus Menteri Luar Teknik Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Unibos. Dalam orasinya, ia menyampaikan kemarahan atas sikap anggota DPRD yang hanya ingin menerima sebagian kecil perwakilan.
"Kami membawa suara bersama. Jika yang diterima hanya sebagian, maka yang kalian dengar bukanlah kebenaran. Suara kami satu, datang utuh, dan harus didengar sepenuhnya!" teriaknya lantang.

Rifky Ramadhan, Koordinator Lapangan sekaligus Menteri Hukum dan HAM BEM Fakultas Hukum Unibos, turut menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk konsistensi mahasiswa dalam menjaga ruang demokrasi agar tetap terbuka dan utuh.

Ardy Bangsawan, Presiden Mahasiswa BEM Fakultas Hukum Unibos, dalam orasinya turut menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap pembatasan ruang demokrasi.
"Kami datang bukan untuk didengar separuh! Ini bukan hanya soal teknis prosedural. Ini tentang penghormatan terhadap gerakan kolektif. Kami bukan tamu, kami rakyat yang datang dengan hak untuk menyampaikan suara secara utuh," ucapnya di hadapan massa yang memenuhi ruas jalan.

Aksi ini digerakkan oleh aliansi yang terdiri dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan Universitas Bosowa, yakni BEM Fakultas Hukum, Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik, BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, HMI Komisariat Hukum 45 Bosowa, dan HMI Komisariat Teknik 45 Bosowa. Mereka bersatu menyuarakan bahwa pendidikan bukan sekadar peringatan seremoni, melainkan perlawanan terhadap ketidakadilan dan pengabaian suara generasi muda.

Dengan kobaran api dari ban yang dibakar dan pekikan orasi yang menggema di depan pagar parlemen, mahasiswa Universitas Bosowa mengirim pesan tegas: demokrasi tak boleh dikurung dalam ruang-ruang terbatas. Aksi ini menjadi penanda bahwa suara mahasiswa masih menjadi kekuatan moral yang tak bisa diredam.
© Copyright 2022 - sidikkasus.com